Apakah kalian suka mendengarkan berita? Berita apa saja yang
sering kalian dengarkan? Dengan memiliki kegemaran mendengarkan
berita, kalian akan memperoleh banyak manfaat. Selain
pengetahuan kalian akan bertambah, kemampuan mendengar kalian
pun akan terus terasah. Salah satunya, hal itu akan bermanfaat ketika
kalian menyimak pelajaran di kelas. Kalian akan mudah menangkap
ilmu yang disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru kalian.
Marilah kita melakukan kegiatan pramembaca berikut!
1. Bacalah secara sekilas berita ini!
Sinetron adalah salah satu acara yang sangat digemari
remaja. Lewat sinetron, sebagian perilaku remaja terbentuk.
Kondisi kejiwaan remaja yang labil menyebabkan mereka
mudah meniru segala sesuatu yang ditampilkan oleh
bintang-bintang sinetron. Sebenarnya, lewat sinetron yang
berkualitas dapat membentuk remaja yang memiliki moral
tinggi dan berpengetahuan luas. Akan tetapi, alangkah
ironisnya kini banyak pembuat sinetron, banyak membuat
sinetron yang merusak moral remaja, dengan tayangan
sinetron yang sama sekali tidak mendidik dan cenderung
merusak moral remaja. Itulah penyebab para generasi
remaja kita hancur moralnya.
Sumber: Solopos, 5 September 2004, hlm. 8
2. Tutuplah buku kalian dan sampaikan informasi yang telah kalian
baca tersebut kepada teman sebangku kalian dengan suara
berbisik!
3. Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah
kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah
benar seperti yang kalian sampaikan!
4. Setelah itu, cobalah kembali menyampaikan informasi kepada
teman kalian dengan suara yang sangat keras!
5. Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah
kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah
benar seperti yang kalian sampaikan!
6. Selanjutnya, cobalah kembali menyampaikan informasi kepada
teman kalian dengan suara yang sedang dengan lafal yang jelas
dan jeda yang tepat!
7. Mintalah temanmu menyampaikan kembali informasi yang telah
kalian sampaikan! Perhatikan, apakah informasi tersebut telah
benar seperti yang kalian sampaikan!
A. Menanggapi Informasi dari Media Elektronik4 Komp Bahasa SMA 1
Dengan mengikuti kegiatan di atas, kalian mengetahui bahwa
lafal, intonasi, dan jeda sangat memengaruhi daya tangkap kita ketika
menyimak berita. Seorang pembaca berita yang baik, tentu saja harus
dapat mengatur suaranya – dengan memerhatikan lafal, intonasi, dan
jeda. Dengan demikian, pendengar akan dapat menangkap informasi
dengan baik.
Sekarang, cobalah salah satu di antara kalian berperan sebagai
seorang pembaca berita televisi!
1. Bacakan berita berikut!
2. Perhatikan lafal, intonasi, dan jeda saat kalian menyampaikan
berita tersebut!
3. Siswa yang lain menyimak dengan penuh perhatian!
4. Catatlah pokok-pokok isi yang disampaikan pembaca berita
dalam pikiran kalian!
Hati-Hati dengan Letusan Gunung Krakatau
Gunung Krakatau yang memiliki tinggi 813 meter meletus
sangat dahsyat dan menggemparkan dunia. Semburan lahar dan
abunya mencapai ketinggian 80 kilometer. Abunya dikabarkan
mengelilingi bumi selama beberapa tahun. Dilihat dari Amerika Utara
dan Eropa, saat itu cahaya matahari tampak berwarna biru dan bulan
tampak oranye. Ledakannya menimbulkan gelombang pasang
setinggi 40 meter yang menyapu bersih lantai sepanjang Teluk
Lampung dan pantai barat daerah Banten dan sekitarnya. Dikabarkan
sedikitnya 36 ribu orang waktu itu tewas.
Sumber: www.depdagri.go.id
Mungkin tidak dilebih-lebihkan, tetapi
disebutkan suara letusan Gunung Krakatau
tersebut terdengar di Alice Springs, Australia
dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, atau
sejauh 4.653 km. Daya ledaknya diperkirakan
mencapai 30 ribu kali dari bom atom
yang mengguncang Hiroshima dan Nagasaki
di akhir Perang Dunia II.
Peristiwa inilah yang ditakutkan warga
yang tinggal di sekitar gunung tersebut,
termasuk masyarakat di Provisi Banten dan
Lampung. Ketakutan warga itu agaknya Gambar 1.1 Letusan Gunung Krakatau
cukup beralasan mengingat letusan Gunung Krakatau tempo dulu
merupakan bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf
bawah laut.
Kini, ketakutan itu muncul setelah Gunung Anak Krakatau
(GAK) yang terletak di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatra
dalam akhir-akhir ini mulai beraktivitas. Letusan-letusan kecil
disertai asap putih kelabu kian sering terjadi. Kondisi itu cukup
meresahkan dan bahkan menakutkan warga di sekitarnya. KeindahanPendidikan Akhlak 5
dan keunikan dari gunung yang terletak di tengah laut itu kini
pesonanya tidak dapat lagi dinikmati. Karena, pihak Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melarang untuk mendekat
dalam radius tiga kilometer.
Anak Krakatau yang memiliki tinggi 230 meter ini memang
sedang mulai ”sakit-sakitan” yang ditandai gejala batuk-batuk kecil.
Dikhawatirkan, keadaan itu berubah menjadi besar, bahkan dahsyat
seperti yang pernah dialami ”induknya” yaitu Gunung Krakatau pada
tanggal 27 Agustus 1883. Hal yang menjadi tanda tanya masyarakat,
apakah anaknya juga akan seganas induknya, yang jika benar maka
akan bisa menghanyutkan puluhan juta bahkan ratusan juta penduduk
Indonesia?
Aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat sejak 10 hari
terakhir ini, bahkan status yang ditetapkan PVBMG tidak lagi
waspada. Namun, sudah meningkat ke Siaga (level III) yang artinya
peningkatan kegiatannya semakin nyata dan perubahan kegiatan
cenderung diikuti letusan.
Sudah lebih ratusan kali letusan yang dikeluarkan sejak mulai
beraktivitas pada 23 Oktober 2007, dengan interval letusan setiap
tiga hingga enam menit. Namun, kemungkinan membesar sangat
kecil, kata Kepala PVBMG, Surono, ”Letusan gunung itu tidak akan
membesar dan tidak akan menimbulkan tsunami. Kecil sekali
kemungkinan menimbulkan bencana,” kata Surono di Bandung
belum lama ini. Adanya penegasan dari pakar vulkanologi itu bahwa
kecil kemungkinan terjadi letusan dahsyat dan timbulnya tsunami,
tentu sedikit melegakan penduduk yang tinggal tidak jauh dari
gunung tersebut.
Sumber: Republika, 9 November 2007 dengan penyederhanaan.
Apabila mendengarkan berita tersebut dengan baik, kita dapat
menentukan pesan pokok berita yang kita dengar. Isi pesan pokok
berita di atas adalah sebagai berikut.
• Aktivitas Gunung Krakatau meningkat, kepala PVMBG, Surono
meminta warga tenang.
• Kemungkinan terjadi tsunami.
• Nelayan dilarang mendekati Anak Krakatau.
○○○○ ○○○○○○
Pelatihan 1 Kerjakan latihan berikut!
1. Kalian telah mendengarkan berita ’’Hati-hati dengan Letusan
Krakatau’’. Kalian juga telah membuat catatan tentang pokokpokok
isi berita itu. Sekarang, cobalah kamu katakan informasi
apa yang telah kamu dengar? Katakan berdasarkan catatanmu!
2. Berikan tanggapanmu atas pembacaan berita oleh temanmu
tersebut!6 Komp Bahasa SMA 1
B. Memperkenalkan Diri dan Orang Lain
Kemampuan berdiskusi setiap orang berbeda. Perbedaan itu
sebenarnya ditentukan oleh kualitas dan kuantitas latihan. Siswa yang
sering terlibat dalam diskusi biasanya memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam memahami dan mengutarakan pikiran secara lisan.
Pada awal diskusi, biasanya dilakukan perkenalan para pelaksana
diskusi. Perhatikan kalimat perkenalan yang dilakukan oleh pemandu
diskusi atau moderator.
Hadirin yang terhormat,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sungguh karunia Tuhan, kita bisa berkumpul di tempat ini
tanpa halangan apa pun. Untuk itu, sepantasnyalah kita
memanjatkan syukur ke hadirat-Nya.
Saudara-saudara, hari ini kita akan berdiskusi tentang peran
keluarga dalam pendidikan akhlak. Kita sangat berbahagia
karena pada kesempatan ini telah hadir narasumber yang telah
lama berkecimpung dalam bidang psikologi anak. Beliau
adalah Bapak ....
Hal yang harus diperhatikan dalam mengenalkan diri atau orang
lain adalah penggunaan kalimat secara jelas dan santun. Selain itu,
juga perlu diperhatikan penempatan jeda yang tepat dalam mengucapkan
kalimat.
Perhatikan pengenalan identitas diri sebelum memberikan tanggapan
berikut!
Nama saya ... (sebutkan nama) dari kelompok ..., dst.
Setelah menyimak makalah atau sajian Saudara, saya ingin
mengajukan pertanyaan berikut .... (sampaikan pertanyaan).
Jika kalian telah terbiasa dengan pola tersebut,
coba bertanya dengan variasi berikut!
Nama saya ... (sebutkan nama)
dari kelompok ..., dst. Saya kagum
mendengar kejernihan Saudara penyaji
dalam melihat masalah ... (sebutkan
topiknya). Akan tetapi, ada ...
(sebutkan jumlahnya) pertanyaan besar
dalam benak saya, yaitu ... (sampaikan
permasalahannya). Terima kasih atas
kesempatan yang telah diberikan kepada
saya. Gambar 1.2 DiskusiPendidikan Akhlak 7
Pada awal Bab I, kalian telah mencatat pokok-pokok masalah
yang berkaitan dengan masalah pendidikan akhlak, khususnya
tentang tayangan sinetron. Persoalan yang berkaitan dengan moral
sangat menarik dijadikan bahan diskusi. Agar kalian dapat berdiskusi
dengan baik, kalian perlu menguasai persoalan yang berkaitan dengan
tema diskusi. Karena itu, kalian perlu mempelajari bahan tambahan.
Untuk mempersiapkan bahan diskusi, lakukanlah kegiatan
berikut:
1. membentuk kelompok yang terdiri atas lima orang;
2. mempelajari artikel-artikel dari majalah atau surat kabar yang
berkaitan dengan pendidikan moral;
3. mencatat pokok-pokok isi setiap artikel;
4. menulis rangkuman isi artikel tersebut;
5. mempersiapkan hal itu sebagai bahan diskusi.
Marilah kita mulai berlatih berdiskusi dengan membahas masalahmasalah
pendidikan moral!
Bagaimana pendapatmu tentang tayangan sinetron di televisi?
Apakah menurutmu tayangan tersebut cukup mendidik? Apakah
tayangan itu justru merusak moral anak?
Kalian dapat menyampaikan pendapat dengan menggunakan
pola seperti yang telah kalian pelajari sebelumnya. Yang terpenting,
dalam menyampaikan pendapat, kemukakan identitas kalian secara
lengkap. Setelah itu, sampaikan pendapatmu secara jelas! Setiap
pernyataanmu sebaiknya disertai bukti yang mendukung.
Perkenalkan dirimu dan orang-orang yang bertugas dalam diskusi
tersebut. Misalnya, narasumber, notulis, dan sebagainya. Gunakan
kalimat yang baik, benar, dan sopan, serta penempatan jeda yang
tepat.
Secara bergantian, sampaikan pendapatmu tentang tayangan
sinetron di televisi! Lakukan kegiatan diskusi dengan tertib. Sampaikan
setiap pertanyaan, jawaban, dan sanggahan dengan bahasa yang
santun.
Selengkapnya silakan download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar